Kamis, 27 Januari 2011

Tour Trenggalek


 

Lucu yaa..uang 20 ribuan kelihatan begitu besar dibawa ke kotak amal, tapi begitu kecil bila kita bawa ke mall.

Lucu yah, 45 menit terasa tralalu lama untuk berzikir , tapi betapa pendeknya waktu itu untuk nonton bola.

Lucu ya, susah merangkai kata untuk dipanjatkan saat berdoa atau sholat, tapi betapa mudahnya cari bahan obrolan bila ketemu teman.

Lucu ya, orang2 pada berebut paling depan untuk nonton bola atau konser,
tapi berebut cari shaf paling belakang bila Jum'atan agar bisa cepat-cepat keluar.



LUCU YAAAA
oleh seseorang yg menyebut dirinya
"Rapa-Girl"


Teks ini saya lihat di sebuah menuju ke kota Trenggalek, Jawa Timur.

Selasa, 18 Januari 2011

Cinta Indonesia Nggak Harus Anti Bahasa Asing

 
Kecintaan terhadap bahasa Indonesia bisa diwujudkan dengan berbagai cara. Namun, jangan sampai cara mewujudkan kecintaan itu lantas menjadikan kita anti pada bahasa asing. Dilansir dari okezone.com, seorang pengamat pendidikan, Arief Rahman, berpendapat bahwa berbahasa asing dalam kehidupan sehari-hari bukan suatu kesalahan. 
Jadi, jika ada orang yang sedang belajar bahasa Inggris lalu sering memakainya dalam percakapan, ya jangan buru-buru dicap nggak cinta bahasa Indonesia. Karena bahasa adalah suatu kebiasaan, jadi semakin sering dipakai, akan semakin terbiasa dan akhirnya bisa. Jangan sampai juga kita mematahkan orang yang sedang ingin belajar bahasa asing, karena itu yang sering terjadi. 
Masih menutur Arief, bahasa erat kaitannya dengan masyarakat suatu wilayah sebagai alat komunikasi dan interaksi antara kelompok yang satu dengan yang lain.“Kita tidak boleh anti bahasa Inggris karena pada akhirnya nanti bahasa Indonesia akan bercampur dengan bahasa lain, seperti bahasa China, Arab dan sebagainya. Ini berdasarkan dengan ilmu sosiolinguistik,” katanya.


Bagi Arief, bahasa Indonesia saat ini tidak “memalukan” kok, bahkan malah membanggakan lantaran mengalami kemajuan yang luar biasa dibanding beberapa tahun lalu.Indikator kemajuan ini, menurutnya bisa dilihat dari tiga hal. Yaitu kosa kata yang semakin bertambah dan kaya; kedua, hampir di seluruh pelosok bangsa ini berbahasa Indonesia; dan ketiga, banyak buku yang dicetak dengan menggunakan bahasa Indonesia.

Bukti negara lain juga mempelajari bahasa Indonesia juga terjadi di Korea Selatan lho. Sumber dari KBRI Seoul Korea Selatan menyebut, tiap tahunnya diselenggarakan lomba pidato menggunakan bahasa Indonesia yang pesertanya khusus warga Korea Selatan. Bahkan, ada juga Youtuber Korea Selatan yang belajar bahasa Indonesia. Jadi, yuk kita bangga dengan bahasa Indonesia sembari tetap semangat meningkatkan skills bahasa lain yang bisa jadi akan berguna di masa yang akan datang!


Jumat, 14 Januari 2011

Profesor Termuda Di AS Ternyata Orang Indonesia


Nelson Tansu meraih gelar Profesor di bidang Electrical Engineering di Amerika sebelum berusia 30 tahun. Karena last name-nya mirip nama Jepang, banyak petinggi Jepang yang mengajaknya "pulang ke Jepang" untuk membangun Jepang. Tapi Prof. Tansu mengatakan kalau dia adalah pemegang paspor hijau berlogo Garuda Pancasila. Namun demikian, ia belum mau pulang ke Indonesia. Kenapa?

Nelson Tansu lahir di Medan, 20 Oktober 1977. Lulusan terbaik dari SMA Sutomo 1 Medan. Pernah menjadi finalis team Indonesia di Olimpiade Fisika. Meraih gelar Sarjana dari Wisconsin University pada bidang Applied Mathematics, Electrical Engineering and Physics (AMEP) yang ditempuhnya hanya dalam 2 tahun 9 bulan, dan dengan predikat Summa Cum Laude. Kemudian meraih gelar Master pada bidang yang sama, dan meraih gelar Doktor (Ph.D) di bidang Electrical Engineering pada usia 26 tahun. Ia mengaku orang tuanya hanya membiayai-nya hingga sarjana saja. Selebihnya, ia dapat dari beasiswa hingga meraih gelar Doktorat. Dia juga merupakan orang Indonesia pertama yang menjadi Profesor di Lehigh University tempatnya bekerja sekarang.

Thesis Doktorat-nya mendapat award sebagai "The 2003 Harold A. Peterson Best ECE Research Paper Award" mengalahkan 300 thesis Doktorat lainnya. Secara total, ia sudah menerima 11 scientific award di tingkat internasional, sudah mempublikasikan lebih 80 karya di berbagai journal internasional dan saat ini adalah visiting professor di 18 perguruan tinggi dan institusi riset. Ia juga aktif diundang sebagai pembicara di berbagai even internasional di Amerika, Kanada, Eropa dan Asia .

Karena namanya mirip dengan bekas Perdana Menteri Turki, Tansu Ciller, dan juga mirip nama Jepang, Tansu, maka pihak Turki dan Jepang banyak yang mencoba membajaknya untuk "pulang". Tapi dia selalu menjelaskan kalau dia adalah orang Indonesia . Hingga kini ia tetap memegang paspor hijau berlogo Garuda Pancasila dan tidak menjadi warga negara Amerika Serikat. Ia cinta Indonesia katanya. Tetapi, melihat atmosfir riset yang sangat mendukung di Amerika , ia menyatakan belum mau pulang dan bekerja di Indonesia . Bukan apa-apa, harus kita akui bahwa Indonesia terlalu kecil untuk ilmuwan sekaliber Prof. Nelson Tansu.

Ia juga menyatakan bahwa di Amerika, ilmuwan dan dosen adalah profesi yang sangat dihormati di masyarakat. Ia tidak melihat hal demikian di Indonesia . Ia menyatatakan bahwa penghargaan bagi ilmuwan dan dosen di Indonesia adalah rendah. Lihat saja penghasilan yang didapat dari kampus. Tidak cukup untuk membiayai keluarga si peneliti/dosen. Akibatnya, seorang dosen harus mengambil pekerjaan lain, sebagai konsultan di sektor swasta, mengajar di banyak perguruan tinggi, dan sebagianya. Dengan demikian, seorang dosen tidak punya waktu lagi untuk melakkukan riset dan membuat publikasi ilmiah. Bagaimana perguruan tinggi Indonesia bisa dikenal di luar negeri jika tidak pernah menghasilkan publikasi ilmiah secara internasional?

Prof. Tansu juga menjelaskan kalau di US atau Singapore , gaji seorang profesor adalah 18-30 kali lipat lebih dari gaji professor di Indonesia . Sementara, biaya hidup di Indonesia cuma lebih murah 3 kali saja. Maka itu, ia mengatakan adalah sangat wajar jika seorang profesor lebih memilih untuk tidak bekerja di Indonesia . Panggilan seorang profesor atau dosen adalah untuk meneliti dan membuat publikasi ilmiah, tapi bagaimana mungkin bisa ia lakukan jika ia sendiri sibuk "cari makan". (Milis Eramuslim)

Senin, 10 Januari 2011

SELEKSI NASIONAL BESTUDI ETOS 2011






 

INFORMASI PENDAFTARAN

Seleksi penerima Beastudi Etos adalah beasiswa untuk calon-calon mahasiswa berprestasi di seluruh Indonesia. Seleksinya diadakan setiap tahun, biasanya dibuka pada bulan Januari. Sejak tahun 2011, kuota penerimaan adalah sebanyak 150 mahasiswa per tahun.

Tahapan seleksinya sebagai berikut :

1. Seleksi administratif, yaitu seleksi berkas-berkas yang dilaksanakan per cabang
2. Tes tulis & wawancara. Jika kamu lulus seleksi berkas, selanjutnya kamu akan memperoleh undangan untuk tes tulis dan wawancara.
3. Home visit. Tahapan selanjutnya adalah kunjungan ke rumah calon penerima beasiswa. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan informasi yang lebih jelas mengenai kondisi sosial ekonomi calon penerima beasiswa, juga untuk memastikan beasiswa tepat sasaran.
4. Seleksi masuk PTN. Tantangan terakhir yang harus dilewati calon penerima beasiswa adalah seleksi masuk perguruan tinggi negeri. Persiapan yang matang dan tentunya doa menjadi dua hal wajib yang harus dilakukan jika ingin lolos tahapan ini.

Persyaratan Umum :

* Lulus SMA/ sederajat
* Akan mengikuti seleksi masuk PTN program S1
* Diterima pada PTN dan jurusan yang direkomendasikan Beastudi Etos

Persyaratan Khusus :

* Berasal dari keluarga tidak mampu
* Melampirkan surat keterangan tidak mampu dan slip gaji/surat keterangan penghasilan dari ketua RT atau DKM setempat
* Melampirkan Daftar Riwayat Hidup
* Mengisi dan menandatangani akad Beastudi Etos
* Melampirkan fotokopi raport SMA semester 1 – 5, STTB (bagi yang sudah lulus), Kartu Keluarga, KTP/ Kartu Pelajar
* Pas Foto 4 x 6 sebanyak 2 lembar
* Foto rumah (tampak keseluruhan, dan bagian dalam)
* Membuat tulisan tentang perjalanan kisah hidup

Formulir pendaftaran dapat diunduh di sini.

 

Contact Person Panitia Daerah :

  • Padang

Meifal Rusli (0812 6695 3417) atau Parwanto (0852 6396 7234)

Asrama Beastudi Etos Padang : Kelurahan Kepalo Koto no.43, Kec. Pauh, Padang 25163

  • Jakarta :

Abdurakhman (0813 1084 5934) atau Ali Mulyadi (021 3433 7848, 0857 8174 2926)
Asrama Beastudi Etos Jakarta : Jl. Merak No. 6 RT. 03 /02, Kel. Beji Timur, Kota Depok 16424

  • Bogor :

Setyo Budi (0813 1760 6699), atau Robbi (0852 1565 7054)
Asrama Etos Bogor : Jl. Kampus Dalam IPB Dramaga, Babakan Raya 4 No. 68 RT 7/RW 3, Kec. Dramaga, Kab. Bogor 16680

  • Bandung :

Gantina Rahmaputri (0857 2339 2542, 0878 2193 7797) atau Nur Ahmadi (0813 1288 8188)
Asrama Etos Bandung : Jl. Ciheulang 89 Sekeloa 40134

  • Semarang :

Effendi Nugroho (0811 272 6772) atau Pariman (0852 2699 2485)
Asrama Etos Semarang : Jl. Banjar Sari, Gang Iweni Sari No. 18 Tembalang, Semarang 50275

  • Yogyakarta :

Murwantoko (0878 3811 5905), Fauziatul Muslimah (0857 2979 0039), Dunilah (0857 2936 4921)
Asrama Etos Yogya : Jl. Kaliurang KM 5,6 Gg. Pandega Duksina CT 1 No. 14 A, Depok Condong Catur, Sleman, Yogyakarta 55281

  • Malang :

Abdul Khaqim (0856 4955 2474), Harisah (0857 4950 3783), Ajeng (0852 3457 7714)
Asrama Etos Malang : Jl. Watu Gilang 1 No.19, Ketawang Gede, Lowokwaru, Malang 65145

  • Surabaya :

Nurul Aisyah (0856 4812 6140), Sayyid Bashori (0857 3077 9358), Muamar Khadafi (0852 301 41 990)
Asrama Etos Surabaya : Jl. Keputih Gang 3 no.47, Sukolilo Surabaya 60111

  • Makassar :

Anwar (0811 417 504), Ranto Ari P (0852 9964 6620), Misbahuddin Azis (0813 5585 4858), Rahmawaty (0852 4273 6427)
Asrama Etos Makassar : Komplek BTN Asal Mula Blok D5/5, Kel. Tamalanrea Indah, Kec. Tamalanrea, Makassar 90245

  • Samarinda:

Dompet Dhuafa Samarinda (0541 748711), Sapar (0856 5424 1078)
Unit Layanan Dompet Dhuafa Kalimantan Timur
Jl. Camar No. 98 RT. 27, Kelurahan Bandara, Kecamatan Samarinda Utara, Samarinda

Sabtu, 08 Januari 2011

Hermawan Kartajaya : ‘Alumni ITS’ Paling Dicari



Ikon Marketing Indonesia, Hermawan Kartajaya, membagi pengalamannya pada warga ITS dalam Studium General bertemakan Strategi Menuju Perguruan Tinggi Kelas Dunia.


Tak pelak lagi, Hermawan Kertajaya merupakan salah satu orang ITS paling sukses saat ini. Nggak cuma skala nasional tapi juga internasional!!



Ini Profilnya....(lanjut besok lage ya)

:D



Popular post